Kamis, 12 Februari 2015

Kisah Tentang Para Nabi Nabi Allah

A.Nabi Adam
Adam (ibrani אָדָם;,arab آدَمْ artinya tanah,manusia,atau coklat muda).Nabi Adam adalah manusia pertama yang pernah diciptakan Allah, sebagai mana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah/2:30.Kisah ini dimulai dengan dialog antara Allah dan para malaikat.

Allah Swt.memberitahu para malaikat bahwa Ia akan mengangkat khalifah (wakil) di Bumi, yaitu Adam dan anak cucunya dan akan menetapkan mereka di Bumi dan menjadikan mereka berkuasa di situ.

Akan tetapi para malaikat merasa heran mendengar berita ini, karena yang akan menjadi khalifah Allah di Bumi-Nya tidak akan mampu mendirikan kerajaan yang menyamai kerajaan langit dalam hal rahmat dan kesuciannya.

Maka berkatalah para malaikat kepada Tuhan mereka: Apakah akan Engkau jadikan manusia yang berbuat kerusakan di Bumi dengan maksiat dan pertumpahan darah, sedangkan Kami menyucikan Engkau dari segala yang tidak layak dengan keagungan-Mu dan memuliakan-Mu sebagai tanda syukur kepada-Mu?

Para malaikat mengatakan hal itu kepada Tuhan mereka, karena merasa melihat diri mereka lebih baik daripada makhluk yang akan dijadikan khalifah di Bumi. Akan tetapi Allah menjawab dengan rahasia yang disembunyikan dari mereka dan hikmah yang khusus ada pada-Nya dalam penciptaan Adam, yaitu Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui.
 Allah Swt. berfirman:
وَاِذْقالَ رَبُّكَ لِاْمَلَاْ ئِكَةَ اِنِّى جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا اَتَجْعَلُ فِيْحَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْحَا وَيَسْفٍكُ الدِّ مَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِ كَ وَنُقَدِّ سُ لَكَ قَلَ اِنِّيْ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْاَموْنَ

"Ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku di Bumi akan menjadikan seorang khalifah (wakil). Para malaikat berkata: Apakah Engkau akan menjadikan di Bumi manusia yang berbuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, sedangkan kami bertasbih dengan memuji dan menyucikan-Mu. Allah menjawab: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
 (Q.S.Al-Baqarah:30)

1.Kedudukan Adam
Sesudah menciptakan Adam, Allah mengajarinya nama benda benda dan keadaan keadaan serta keistimewaan keistimewaan agar ia menjadi mantap di Bumi dan mengambil manfaat sebaik baiknya.

Kemudian Allah bermaksud menunjukkan kepada para malaikat, bahwa makhluk yang baru ini lebih banyak ilmu dan lebih luas pengetahuannya. Maka Allah minta kepada mereka agar memberitahu kepada-Nya tentang nama benda benda tertentu dan khasiat khasiatnya, kalau menurut dugaan mereka benar, maka mereka lebih berhak atas kedudukan khalifah di Bumi.Akan tetapi para malaikat tidak sanggup menjawab dan berkata kepada Allah dengan mengemukakan alasan:

Sesungguhnya kami menyucikan-Mu, wahai Tuhan kami, dengan penyucian yang layak dengan-Mu dan kami tidak menyanggah kehendak-Mu, karena kami tidak mempunyai ilmu, kecuali yang telah Engkau berikan kepada kami, sedang Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Bijaksana dalam segala hal yang Engkau lakukan.

Allah Swt. memanggil Adam untuk mengajari para malaikat dan berkata kepadanya:"Hai Adam, beritahukan kepada para malaikat apa yang telah kutanyakan kepada mereka".

Maka Adam tidak menjawab dan menunjukkan kelebihannya atas mereka. Di sini Allah berseru kepada para malaikat:
"Tidakkah telah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui segala yang ada di langit dan segala yang terdapat di Bumi yang tidak diketahui oleh selain Aku sedang Aku mengetahui perkataan yang kalian ucapkan dan kalian sembunyikan dalam diri kalian".
 (Q.S. Al-Baqarah:32-33)

2. Penghormatan kepada Adam
Al-Qur'an membeitahukan kepada kita tentang yang digunakan untuk menciptakan Adam:
وَ اِذْقَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَا ئِكَةِ اِنِّىْ خَالِقٌ بَشَرًامِنْ طِيْنِ
"Ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku ciptakan manusia dari tanah liat".
وَ لَقَدْ خَلَقْنَا الْأِ نْسَانَ مِنْ صَلصَالٍ مِنْ حَمَأٍ مَسْنُوْنٍ
"Kami telah  menciptakan manusia dari tanah kering berupa tanah hitam yang sudah dibentuk".

Allah membentuk Adam dari tanah liat yang hitam dalam bentuk manusia, sehingga ia menjadi kering dan berbunyi bila diketuk. Kemudian Allah meniupkan ruh ke dalamnya, maka ia berubah menjadi manusia yang terdiri dari daging, darah dan urat syaraf yang bergerak dengan kehendak-Nya serta dapat berfikir.